BREAKING NEWS :
Loading...

Menunggu Ide untuk Tulisan Bermutu



seorang penulis harus memiliki kemampuan berpikir logis, sistematis dan kritis dan ketiga-tiganya adalah kelemahan saya

Tulisan bermutu...??
Entahlah saya sebenarnya tidak tahu bagaimana kriteria tulisan bermutu itu. Karena saya juga tidak suka membaca tidak seperti teman-teman mahasiswa yang lain. Saya hanya suka membaca humor-humor dan anekdot meskipun saya tidak bisa menjadi humoris yang menghibur karena Saya hanya  menghibur diri dengan membaca yang humor-humor itu, diluar tulisan humor dan anekdot, nanti dulu saya akan menjadi suntuk jika membaca tulisan serius seperti tulisan-tulisan di koran. Eh...tapi ada lagi tulisan yang saya suka, yakni novel romantis ala teenlid ("teenlid" tulisannya bagaimana ya...?)

Beberapa kali saya berusaha menulis tulisan yang menurut saya bermutu namun tak kunjung jadi. Untuk apa? Setidaknya untuk mengisi blog saya ini agar pantas dibaca orang dan tidak memalukan. Setiap kali saya akan memulai sebuah tulisan saya hati menjadi ciut secara tiba-tiba karena memang saya tidak  terbiasa untuk menulis meskipun itu tugas makalah, karena tugas makalahpun hampir tidak ada yang saya tulis sendiri, makalah saya buat dengan cara copy dari website saya paste di MS Word lalu saya delete hal yang tidak diperlukan dan jadilah makalah ala saya kemudian makalah saya berikan ke dosen lalu presentasi lalu dapat nilai (ya...agar secepat mungkin jadi sarjana). Akhirnya bakal tulisan yang saya maksud tadi hanya saya tulis, saya hapus; saya tulis lagi, saya hapus lagi dan akhirnya tulisannyapun tak kunjung jadi.

Terkait dengan tulisan bermutu ini, suatu hari, tepatnya sekitar aeminggu yang lalu, saya bertemu dengan salah seorang teman yang menjadi aktifis Pers Mahasiswa kampus diwarung kopi. Tak lain dan tak bukan teman saya ini adalah aktifis di LPM Al-Millah (kabarnya, teman saya ini sekarang jadi Pemred). Kata teman saya ini kalau ingin menulis tulisan bermutu saya perlu banyak membaca. Tidak cukup hanya banyak membaca saja, seorang penulis harus memiliki kemampuan berpikir logis, sistematis dan kritis dan ketiga-tiganya adalah kelemahan saya. Saya pemalas dalam hal membaca , kemampuan berfikir logis saya buruk, belum lagi daya pikir kritis saya minim sekali minimya tidak hanya sekali bahkan minim berkali-kali atau dengan kata lain "kebangeten", karena saya tidak pernah ikut belajar metode berfikir kritis ala teman-teman saya yang lain.

Masih kata teman saya tadi, sebagai orang yang ingin menulis bermutu banyak membaca adalah sarana sumber dan bahan "pemantik" sebuah tulisan sedangkan kemampuan berfikir logis, sistematis dan kritis ini dibutuhkan untuk menyajikan tulisan agar menarik serta bisa mempengaruhi pembacanya sehingga tulisannya bisa menimbulkan efek yang diharapkan oleh penulis. Jika seorang penulis tidak mempunyai kemampuan ini maka tulisannya akan menjadi "lucu" masih beruntung kalau lucu yang dimaksud adalah membuat pembaca tertawa, lha kalau lucu yang dimaksud adalah jelek? bukannya ini mengenaskan?? Selain "lucu"  tulisan orang yang tidak memiliki kemampuan berfikir logis, sistematis dan kritis menjadi tidak menarik bahkan rancu meskipun penulisnya memiliki segudang ilmu dan "rakus buku". Bahkan, kata teman saya, orang sehebat Bertrand Russelpun masih merasa tulisannya belum bisa membawa pengaruh kepada pembacanya karena Russel merasa daya fikir sistematisnya masih kurang. Jadi, tipe orang seperti saya tidak masuk bahkan jauh dari kategori orang yang akan melahirkan tulisan bermutu seperti yang dikatakan teman saya tadi.

Karena saya tetap ingin mengisi blog dengan tulisan saya sendiri walaupun sedikit dan tidak bermutu, dengan berat hati serta kecil hati maka perlahan-lahan saya paksakan untu mulai menuliskan huruf demi huruf, merangkai kata demi kata mencoba dan setengah memaksa untuk memunculkan ide yang akhirnya jadilah sebuah tulisan. Tulisan tidak bermutu juga.

Dan....Tulisan yang saya maksud adalah tulisan ini.


Posting Komentar