BREAKING NEWS :
Loading...

Jika Saya Gus Mus


Entah kenapa saya jadi tidak kuat "ngempet" marah ketika melihat screen shot twiter diatas.

Saya tahu hal ini bukan wilayah saya untuk ikut marah, seharusnya malah Gus Mus sendiri yang lebih berhak marah ketika ada yang mengatakan seperti itu kepada beliau.

Saya juga sadar beliau sebagai manusia juga tidak terlepas dari kesalahan manusiawi dan tidak pula menutup kemungkinan ada orang-orang yang tidak menyukai beliau atau bahkan membenci beliau. Namun, saya tetap tidak bisa "ngempet" untuk ikut - ikutan emosi tinggi melihat tweet tersebut.

Namun, Gus Mus justeru tidak semarah saya. Jika saya yang menjadi beliau saya sudah tuntut si pengucap kata-kata kasar itu, saya akan ajak masa beramai-ramai untuk demo agar anak yang bersangkutan di penjarakan atas tuduhan penistaan ulamak, saya yakin Gus Mus bisa menggerakkan massa yang tidak hanya ratusan.

Atau kalau tidak, saya akan bikin video nangis-nangis di instagram agar banyak orang yang "trenyuh" dan perhatian kepada saya karena telah dinistakan oleh seorang anak muda yang tidak memiliki sopan santun kepada ulamak seperti ulamak yang sering muncul di tipi nasional itu.

Untung Gus Mus tidak hanya seperti saya, beliau tetap sabar, lapang dada dan tetap penuh kerendahhatian menerima kata-kata kasar itu.

Semoga beliau tetap diberi kebahagiaan dan tetap di rahmati serta di berkahi Allah. Amin...

Posting Komentar